Kamis, 06 Maret 2014

Kisah Seorang Nenek Mencuri Singkong Karena Kelaparan, dan Hakim Menangis Saat Menjatuhkan Vonis

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan. Namun manajer PT X** ( Y ** grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya. Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya”, katanya sambil memandang nenek itu, Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi , membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin.

“Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorg kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.

” Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa .” Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah…Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT X *** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. 

Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia.

Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.

sumber:http://kisahislami.com

Rabu, 05 Maret 2014

Presiden SBY Bangga Akan Batik Pekalongan

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangkaian roadshow ke sejumlah daerah di wilayah pantura, hari ini (5/2/14) berkesempatan mengunjungi International Batik Center (IBC) di Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Beliau bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah menteri dan rombongan disambut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi.

Dalam agenda tersebut, SBY berkeliling dan melihat-lihat beragam jenis dan motif batik Pekalongan yang dijual di IBC. Beliau nampak antusias dan banyak berdialog, utamanya dengan para pelaku usaha dan perajin batik.
“Batik merupakan warisan budaya bangsa yang memiliki masa depan cerah. Saat ini batik sudah menjadi kebutuhan gaya hidup. Hal ini dapat menjadi peluang pasar baik skala nasional maupun potensi ekspor. Sebagai contoh, negara tetangga Singapura sudah menjadi pasar terbuka untuk produksi batik, karena masyarakatnya menyukai batik. Bisa dibayangkan jika saat ini penduduk Singapura sekitar 50 juta jiwa, bagaimana jika 10 tahun kedepan yang mungkin saja bisa mencapai 150 juta jiwa. Tentu hal ini bisa menjadi pangsa pasar yang besar, dapat berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian masyarakat dan bangsa”, tuturnya.

 Ditambahkan SBY, usaha produksi batik diharapkan dapat terus ditekuni dan dikembangkan agar lebih maju. “Saya titip kepada Bupati dan Gubernur untuk selalu mengawal dan membimbing usaha batik ini agar terus lestari, tetap kreatif dan inovatif serta lebih maju. Apabila ada kesulitan yang dihadapi para perajin, hendaknya dapat dipermudah misalnya saja terkait permodalan. Saya bangga akan kekayaan budaya bangsa, saya bangga akan batik Pekalongan. Saya harapkan semoga batik di Pekalongan kedepan semakin jaya”, imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi menyampaikan saat ini batik menjadi salah satu solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saat ini produsen batik yang handal terbesar dan terbaik ada di wilayah Kabupaten Pekalongan. “Hal ini menjadi motivasi bagi kita untuk membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik. Saya mengajak seluruh elemen baik perajin, pengusaha maupun pemerintah agar terjadi sinergitas yang baik sebagai daya dorong industri dan investasi batik sehingga mempercepat perekonomian daerah”, jelasnya.

Terkait masalah teknis yang berdampak terhadap lingkungan, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menurut Antono akan terus diusahakan dan diperbaiki. Penggunaan bahan pewarna alami yang ramah lingkungan juga terus disosialisasikan “Hal ini perlu kita sikapi bersama, karena pemda jelas tidak bisa bertindak gegabah seperti menyetop proses produksi karena industri ini memiliki ribuan unit usaha dengan ribuan pekerja. Oleh karena itu, upaya meminimalisir limbah dan dampak yang ditimbulkan terus kami tingkatkan agar perbaikan lingkungan dan kelangsungan usaha dapat sejalan”, ujarnya.

H. Faelasuf selaku Ketua KADIN Kabupaten Pekalongan sekaligus pengusaha batik, menyampaikan penjelasan terkait batik baik sejarah, proses produksi, tenaga kerja yang terlibat didalam industri batik sampai dengan jenis dan motif batik. “Batik telah menjadi pakaian yang berkelas dan terhormat. Para pegawai pemerintahan juga diwajibkan memakai batik. Industri ini merupakan potensi budaya yang unik dan menjadi identitas jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dan kerja sama khususnya dari pemerintah agar batik ini tetap terjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya sehingga dapat mengangkat ekonomi rakyat dan membawa nama daerah dan negara ke tingkat nasional”, ujar Faelasuf.

sumber:http://pekalongankab.go.id

Kedatangan SBY Disambut Antusias Warga Pekalongan

KOTA – Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Selasa, (4/2) disambut antusias ratusan masyarakat Pekalongan. Masyarakat berbondong-bondong menunggu di halaman stasiun sejak siang hari. Sedangkan rombongan Presiden sendiri, baru tiba di Stasiun Besar Pekalongan sekitar pukul 15.30 sore. Tak hanya dihalaman stasiun, warga juga sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut di sepanjang rute jalan yang akan dilalui rombongan istana.
SBY tidak sendirian berkunjung ke pekalongan, Presiden di dampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Bersama rombongan, juga tampak beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, diantaranya yang terpantau adalah Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan masih ada sejumlah menteri lain yang juga turut serta. Sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf A Jufri telah terlebih dulu sampai di pekalongan pada selasa siang.
Antusiasme masyarakat pekalongan juga membuat kondisi lalu lintas di depan stasiun terpsntsu sempat mengalami krodit. Para pengendara yang lewat, terlihat penasaran dengan sosok sang presiden sehingga mereka memperlambat laju kendaraan yang kemudian membuat kondisi lalu litas disekitar menjadi macet.
Arif Rahman (13), siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan bahkan sudah sejak pukul. 13.00 berada di stasiun bersama temannya. Sejak pulang sekolah, dirinya memang sengaja tak langsungsa pulang ke rumah namun memilih mampir ke stasiun untuk melihat dari dekat sosok SBY. “Dari pulang sekolah sudah disini,” aku siswa asal Wiradesa, kabupaten Pekalongan itu.
Selama ini, Arif mengaku belum pernah melihat SBY secara langsung. Dirinya melihat sang Presiden hanya dari layar kaca saja. Untuk itu, momen kedatangan SBY di pekalongan kali ini tak ingin di sia-siakannya untuk bisa melihat SBY secara langsung. “Saya tahu dari spanduk yang dipasang di depan stasiun. Hanya ingin lihat saja bagaimana pak SBY aslinya,” imbuh siswa kelas X tersebut.
Serupa dengan Arif Rahman, kedatangan Presiden di Kota Batik juga tak ingin dilewatkan trisno (56). Dirinya bahkan mengajak serta Cucu nya, Muhammad Zeta SP (5) untuk melihat SBY secara langsung. Trisno bahkan rela meninggalkan rumahnya di Pesindon yang sedang terndam banjir. “Kemarin Banjir, tadi pagi juga masih banjir,” ujarnya.
Usai turun dari kereta, SBY langsung naik ke mobil dengan plat nomor Indonesia 1 bersama Ibu Negara Ani yudhoyono. Rombongan kemudian menuju ke arah barat, informasinya presiden akan terlebih dulu mengunjungi International Batik Center (IBC) dan juga memantau kondisi jalan di pantura.
Kedatangan SBY ke Kota Pekalongan dalam rangka menghadiri peringatan Maulid nabi Muhammad yang digelar Habib Lutfi bin Ali Yahya, Rabu (5/2). kedatangan sang presiden, juga mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan petugas gabungan dari TNI dan Polri yang sudah bersiagadi titik-titik lokasi yang akan dikunjungi SBY maupun disejumlah ruas jalan yang menjadi akses utama (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 05-02-2014)

Italia lirik Batik Untuk Mode

PEKALONGAN – Batik dari Pekalongan tidak bisa diingkari lagi sebagai warisan budaya lokal maupun dunia. Tak heran kalau salah satu akademi mode tertua di Italia, Koefia, tertarik melakukan kolaborasi budaya mode italia. “Kolaborasi ini nantinya akan disebarkan ke Eropa sehingga batik lebih mendunia,” kata Direktur Artistik Academia Koefia Bianca, Lami Cimiotea didampingi brand ambassador Italia, James Edward de rave dan Yenny Lionawati Calvi serta para jurnalis ruang kerja Walikota Pekalongan, selasa (25/2).
 
Diakui Bianca, ketika melihat langsung perajin batik di Kota Pekalongan seperti di Batik Dian Pelangi, ia sangat kagum dengan teknik pembuatan batik yang benar-benar tidak ada di belahan dunia lainnya. “Batik dari Kota Pekalongan akan kami jadikan rujukan di Italia, selanjutnya akan kami sebarkan luaskan ke seantro Eropa, Maka kami membawa desainer kesini nantinya untuk membuat mode dari batik yang bisa diperagakan di Eropa,” ujarnya.
 
Menurutnya, saat ini generasi tua di Itali memang cukup banyak yang memiliki batik, namun yang mereka miliki sebatas jenis batik untuk pantai yang dibeli di Bali dengan motif bunga saja. Kenyataannya batik yang ada di Kota Pekalongan beragam corak, motif dan warna. “Keberadaan batik ini akan kami kenalkan kembali kepada generasi muda di Eropa,” tuturnya.

Fasilitasi
Sementara Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyatakan siap memfasilitasi para desainer Italia. “Kami sangat membuthkan desainer-desainer kelas dunia seperti yang dimiliki Academia Koefia,” katanya. Brand Ambassador Italia, James Edward de Rave mengemukakan nantinya tidak hanya batik saja namun juga kain sarung bisa di batik dengan baik sehingga bisa mengangkat nilau jual sarung itu sendiri. K-28/Ct
 
(SUMBER : WAWASAN, 27-02-2014)

Minggu, 02 Maret 2014

Masjid Agung Kauman Pekalongan

Masjid Agung Kauman Pekalongan adalah sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota Pekalongan. Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan.

Masjid ini sudah berusia 158 tahun. Pembangunan masjid ini diprakarsai Raden Ario Wirio Tumengung Adi Negoro. Ruangan-ruangan di masjid ini, terutama tempat salat utama, banyak dihiasi ornamen asli. Kayu-kayunya masih dari bahan-bahan yang pertama kali digunakan untuk pembangunan masjid. Di bangunan utama ada delapan tiang kayu yang dikombinasikan dengan 22 tiang beton. Atap kayunya juga masih asli menggunakan batang kayu dan tak ada sambungannya. Masjid Agung Al Jami berarsitektur Jawa-Arab. Ini bisa dilihat dari kubahnya yang berbentuk joglo. Sementara arsitek Arab nampak dari serambi masjid. Di depan ruangan masjid ada tiga ruangan. Di tengah tempat iman. Sebelah kanan mimbar tempat khatib memberikan ceramah, dan bagian kiri tadinya khusus tempat bupati saat itu beribadah. Namun kini ruangan tersebut sudah tak diistimewakan lagi. Di sebelah kanan bangunan masjid terdapat menara masjid.

Saat Ramadhan masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba.

Tradisi unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah shalat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah shalat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah shalat tarawih 11 rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menghargai. Sebelum shalat tarawih, kedua golongan itu shalat isya berjamaah dengan satu imam. Shalat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan, sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang. Selanjutnya mereka melaksanakan shalat witir tiga rakaat.Usai shalat witir, jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan shalat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk shalat witir. Tradisi itu sudah berjalan sejak dulu

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Kauman_Pekalongan

"Presiden ke Depan Harus Akhiri Politik Pencitraan"

VIVAnews - Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menegaskan bahwa presiden Indonesia terpilih harus mengakhiri politik pencitraan. Sebab, presiden yang terpilih dalam Pemilu 2014 memiliki tantangan sangat berat di bidang kedaulatan pangan, kedaulatan nasional, korupsi yang luar biasa, masalah kesejahteraan, dan kemajemukan.

"Selama 10 tahun ini kita terlalu rapuh. Kewibawaan merosot, rakyat tidak percaya lagi pada institusi kenegaraan," ujar Masinton dalam diskusi bertajuk 'Indonesia Pasca SBY' di Jakarta, Minggu, 2 Maret 2014.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang. Menanggapi masa depan Presiden RI, Ekonom dari Universitas Tirtayasa Banten Dahnil Anzar memiliki pandangan lain. Dia menilai, siapapun pemimpin Indonesia akan mewarisi kegagalan-kegagalan di zaman Soeharto.

Zaman Soeharto merupakan era eksploitasi, dimana Indonesia berhutang besar-besaran ke luar negeri. Di tahun 1998-an itu, masyarakat melakukan konsumsi besar-besaran.

"Siapapun yang memimpin pasca Soeharto akan melakukan normalisasi ekonomi. Saat ini semua mengatakan 'enakan zaman Soeharto toh', padahal saat itu mereka hidup dari eksploitasi dan berhutang," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Maritime Institute Y Paonganan lebih fokus ke masalah maritim. Presiden RI, imbuhnya, harus punya visi maritim sebab tahun 2015 akan menjadi tahun masyarakat ekonomi ASEAN.

"Perdagangan yang paling menjanjikan adalah di laut. Tapi industri maritim Indonesia sekarang ini tidak begitu bagus," kata dia.

Menjawab semua itu, politisi Partai Demokrat Kastorius Sinaga mengungkapkan selama 10 tahun pemerintahan SBY, banyak capaian dan rintangan yang dilalui. Dia juga mengklaim devisa yang berhasil dikumpulkan selama 2013 cukup besar.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan nilai cadangan devisa Indonesia per Januari 2014 mencapai US$ 100,3 miliar. Angka ini naik 1,3 miliar dibandingkan posisi Desember 2013 sebesar US$ 99,4 miliar.

"Ada kemajuan-kemajuan dimana kita lihat ini harus dilanjutkan. Tahun 2015 kita akan masuk ekonomi ASEAN. Siapapun presidennya, kita harus realistis," jelas dia.

Presiden mendatang, kata dia, harus lebih mengoptimalkan otonomi daerah, ketahanan energi, dan ekonomi.

Perhelatan Jogja Air Show 2014 Pecahkan Dua Rekor MURI

VIVAnews - Perhelatan Jogja Air Show 2014 mengusung tema Pelangi Nusantara 2014 diikuti lebih dari 1.000 atlet dari dalam negeri dan 13 atlet dari mancanegara. Perhelatan itu tercatat dalam Musem Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan dua kategori.

Kategori yang dimaksud yakni pemrakarsa penerjun pita terpanjang dan pemrakarsa penerbang pesawat chuck glider aeromodelling terbanyak.

"Untuk penerjun pita terpanjang yaitu 1.000 meter memecahkan rekor MURI yang sebelumnya hanya dengan panjang 342 meter oleh FASI Sulawesi dan penerbang pesawat chuck glider aeromodelling terbanyak dengan 786 pesawat. Dua rekor MURI itu tercatat pada nomor 6.387 dan 6.388," kata Paulus Pangka, Senior Manager MURI disela-sela penutupan Jogja Air Show 2014 di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu 2 Maret 2014.

Paulus mengatakan, untuk rekor pemrakarsa penerjun pita terpanjang diserahkan kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo sedangkan untuk rekor MURI pemrakarsa penerbang pesawat chuck glider aeromodelling terbanyak diserahkan kepada Marsma TNI, Agus Munandar, yang juga Danlanud Adisutjipto Yogyakarta.

"Saya mewakili Bapak Jaya Suprana menyerahkan dua rekor MURI kepada para pemrakarsanya," paparnya.

Perhelatan Jogja Air Show 2014 disaksikan oleh ribuan wisatawan di Pantai Depok. Selain itu, juga dilakukan lauching Indonesia Airosport Center oleh Roy Suryo disaksikan oleh Bupati Bantul, Sri Suyawidati dan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX serta jajaran pengurus FASI DIY.

"Run Way yang ada di Pantai Depok, dahulu hanya 400 meter kini diperpanjang menjadi 800 meter dan sangat ideal untuk landing pesawat ukuran kecil, paramotor dan jenis olah raga dirgantara lainnya sehingga kita launching menjadi Indonesia Airosport Center," ujar Roy Suryo.

Sementara itu, lokasi untuk take off bagi para penerjun payung, paralayang, gantole yang berada di Watu Gupit yang berada pada bukit disisi timur Pantai Parangtritis dan masuk wilayah Gunungkidul mendapat jaminan dari Gubernur DIY.

Gubernur menjamin lokasi itu akan tetap lestari dan tak tergusur dengan pembangunan perumahan meski tanah dibukit itu adalah milik warga.

"Pemerintah DIY nantinya akan membebaskan tanah yang biasa digunakan untuk take off para atlet olah raga dirgantara," imbuhnya.

Bupati Bantul, Sri Suryawidati, mendukung dijadikannya run way di Pantai Depok sebagai Indonesia Airosport Center karena akan mendukung pembinaan olah raga dirgantara di Yogyakarta bahkan ditingkat Nasional.

"Disisi lain adanya acara Jogja Air Show yang dilakukan setiap tahunnya di Pantai Depok ini akan mendorong kunjungan wisatawan ke Pantai Selatan Kabupaten Bantul," katanya.

'Starting XI' Timnas Senior Sudah Ditentukan

Jajaran pelatih tim nasional Indonesia sudah menentukan nama-nama pemain yang akan tampil sebagai starting XI saat menghadapi Arab Saudi dalam laga pamungkas Grup C kualifikasi Piala Asia 2015 di Stadion Prince Mohd B Fahad, Dammam, Rabu (5/3).

Hal itu diungkapkan asisten pelatih timnas senior Wolfgang Pikal kepada wartawan usai latihan terakhir di lapangan Sekolah Pelita Harapan Karawaci, Tangerang, tadi pagi. Namun Pikal enggan mengungkapkan nama-nama tersebut.
“Mengenai formasi, dan nama-nama pemain yang akan diturunkan [melawan Arab Saudi] sudah ditetapkan. Tapi kami tidak akan kasih tahu sekarang. Kita lihat saja nanti,” ujar Pikal.

Sementara itu, pelatih Alfred Riedl menyatakan, timnas senior masih akan menjalani latihan dua kali setelah mereka tiba di Arab Saudi, dan tidak dilakukan secara tertutup.

Kondisi ini berbeda dibandingkan Arab Saudi. Melalui laman federasi sepakbola Arab Saudi (SAFF), pelatih Juan Ramon Lopez Caro akan menggelar latihan tertutup satu hari sebelum pertandingan melawan Indonesia.

“Masih ada dua latihan di sana. Tidak ada latihan taktik, karena mereka bisa melihat. Kami juga tidak melakukan latihan tertutup. Saya tidak peduli mereka melakukan latihan tertutup,” ungkap Riedl.

“Mereka sudah lolos [ke putaran final] di turnamen ini. Ini sudah selesai buat mereka, dan kita juga.”

“Kami tidak tahu secara detil bagaimana permainan mereka, karena hanya melihat rekaman melawan Irak. Kami tidak tahu tim mana yang akan dimainkan, tidak tahu taktik apa yang akan mereka terapkan. Mungkin mereka akan menurunkan kombinasi antara pemain muda dan berpengalaman.”

“Sebab, pemain [Arab Saudi] yang kami lihat adalah pertandingan terakhir melawan Irak. Karena itu, walau kami tetap melakukan latihan mendapat tekanan dari lawan, tidak ada formasi yang akan dipakai. Tidak ada yang spesial.”

sumber:goal.com

Soal Stefano Lilipaly, Rahmad Darmawan Enggan Spekulasi

Pelatih Persebaya Surabaya Rahmad Darmawan enggan berspekulasi mengenai kepastian transfer Stefano Lilipaly, dan memilih menunggu balasan surat elektronik (surel) dari pemain naturalisasi tersebut.

RD, sapaan Rahmad, mengaku sudah menyanggupi permintaan Lilipaly untuk mengirim draf kontrak kepadanya. Saat didesak mengenai kemungkinan Lilipaly berlabuh di Bajul Ijo, RD memilih bersikap realitis, dan enggan berandai-andai. Ia memilih menunggu jawaban dari sang pemain.

“Dia [Lilipaly] sudah minta draf kontrak dari kami. Dan sudah kami sanggupi, dengan mengirimnya lewat email. Sampai saat ini, kami masih menunggu jawaban darinya,” ungkap RD.

“Janganlah berspekulasi. Akan lebih baik, menunggu hasil dari email yang sudah dikirimkan saja.”

Setelah menendang Patrice Nzekou dan Leo Saputra pada hari terakhir penutupan pendaftaran pemain Indonesia Super League (ISL) 2014, Persebaya lantas memasukkan tiga pemain ke PT Liga Indonesia. Selain Lilipaly, Bajul Ijo juga coba mendaftarkan Alladoum Armand dan Issac Popou, sebagai alternatif penggawa asing baru.

Alladoum sudah merapat ke Surabaya sejak Jumat (28/2). Gelandang berkebangsaan Chad ini direncanakan akan menjalani seleksi di Persebaya hingga Rabu (6/2) mendatang. Sedangkan Issac masih berada di negara asalnya, Liberia. Issac sewaktu-waktu bisa diterbangkan ke Surabaya, jika Alladoum tidak jadi diambil Persebaya.

“Kami daftarkan dulu ke PT Liga. Ada tiga nama pemain baru. Diambil atau tidak, itu akan dilihat dari hasil seleksi," terang RD.

Sementara itu, Alladoum mengaku belum mengenal banyak tentang sepakbola Indonesia. Tapi kapten timnas Chad U-23 ini berharap, bisa bergabung bersama The Green Force di pentas ISL.

“Saya belum pernah seleksi di tim lain, baru Persebaya saja. Saya tertarik bermain, dan gabung Persebaya. Kabarnya, Persebaya merupakan tim bagus di Indonesia,” kata Alladoum.

Sebelumnya gelandang berusia 22 tahun ini mengatakan, ia baru dua kali membela klub di Liga Chad. Dua tim yang pernah dibelanya adalah, Gaselle dan  Renaissance.

sumber:goal.com

MU Siapkan Van Gaal untuk Gantikan Moyes?

VIVAbola - David Moyes agaknya harus semakin hati-hati jika tidak ingin didepak Manchester United. Alasannya, sekarang sejumlah nama untuk menggantikan posisinya sebagai manajer 'Setan Merah' mulai bermunculan.

Dilansir Sunday People, arsitek timnas Belanda, Louis van Gaal kini jadi yang pertama dikaitkan dengan MU. Diyakini nama mantan pelatih Barcelona ini direkomendasikan langsung oleh keluarga Glazers selaku pemilik klub.

Mungkin masuknya van Gaal ke MU bukan dalam waktu dekat. Pasalnya sang pelatih juga masih harus membawa Belanda tampil di perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sebelum MU, van Gaal lebih dulu dikaitkan dengan Tottenham Hotspurdia tak menampik gosip melatih di Premier League kelak.

"Mungkin saya akan mencari pengalaman baru. Mungkin bersama klub Premier League. Tapi yang jelas saya harus ke Brasil dulu," katanya beberapa waktu lalu.

Kontrak van Gaal bersama tim Oranye akan selesai hingga akhir Piala Dunia mendatang dan dia sudah dipastikan tak akan memperpanjang. "Saya tidak bersama Belanda di kualifikasi Piala Eropa 2016. Belum tahu akan kemana, mungkin pensiun atau yang lain," ungkapnya.
. Menariknya,

Jadi Incaran Barcelona, Kiper Ini Malah Bikin Blunder Fatal

VIVAbola - Punya skill hebat, belum tentu seorang pemain pantang membuat kesalahan. Buktinya Marc-Andre Ter Stegen, kiper masa depan Jerman itu malah melakukan blunder fatal saat memperkuat timnya Borussia Moenchengladbach melawan tim papan bawah Bundesliga, Eintracht Braunschweig.

Jika saya Ter Stegen tidak membuat kesalahan besar itu, mungkin Gladbach sudah pulang dengan membawa tiga poin.

Dalam laga di Eintracht Stadion, Sabtu kemarin, 1 Maret 2014, tim tamu sudah unggul 1-0 lewat gol Raffael di menit 24. Tapi pada awal babak kedua, terjadilah sebuah insiden. Ter Stegen melakukan bunuh diri.

Menerima umpan dari seorang pemain belakang, Ter Stegen lalu mencoba mengontrol bola. Sayang aksinya itu tidak sempurna. Bola lepas dari jangkauan dan malah masuk ke gawang sendiri.

Skor 1-1 bertahan sampai akhir pertandingan. Dan Gladbach gagal memperbaikin posisinya di klasemen, mereka masih terpaku di tempat ketujuh.

Sekedar catatan, Ter Stegen adalah penjaga gawang incaran utama BarcelonaVictor Valdes yang kontraknya akan berakhir di penghujung musim. Lalu apakah kesalahan tersebut akan membuat Los Azulgranas berpikir ulang untuk merekrutnya? Kita lihat saja nanti.
untuk menggantikan

Sabtu, 01 Maret 2014

Bioskop Pertama di Pekalongan


Pekalongan sebenarnya punya sejarah tontonan yang panjang, jauh sebelum ada bioskop di banyak kota di Indonesia , tahun 1950 an Kota  Pekalongan sudah punya  bioskop,  namanya  Rex dan Capitol, sebuah gedung Bioskop  dengan bangunan arsitektur bergaya Art Deco  berlokasi di pinggir alun-alun kota Pekalongan, yang pada era 70an berubah nama menjadi Bioskop Rahayu dan Fajar.   di Era 70 an itu Pekalongan juga mengenal bioskop Irama di daerah gambaran.

Di era 80an  kota seluas 45 Km2  ini, mempunyai  6 gedung bioskop , sebut  nama ada Merdeka, Remaja, GajahMada, Rahayu, Fajar, dan Mataram  belum lagi ditambah 2 bioskop  di bilangan pinggiran Pekalongan seperti bioskop Cakra dan Semar di Kedungwuni, Bioskop Garuda di Banyuurip  plus lagi bioskop Misbar ( Gerimis Bubar, bioskop di area terbuka, di sekitar pantai Boom).

Bioskop Remaja, yang terletak berhadapan langsung dengan Bioskop Merdeka, bisa jadi satu-satunya bioskop di dunia yang di bagian dalam gedungnya ada kafe yang tidak hanya menyediakan makanan ringan, tapi juga Es Campur dan Bakso. Artinya kita bisa duduk di sisi samping, semacam bar, menonton sambil menyantap bakso.

Bicara tontonan berkesenian di Kota Pekalongan pada era 70 – 80 an,  Pekalongan mempunyai  keseniannya sendiri.  Pekalongan punya Gambus dan Samproh, dua kesenian bermusik yang erat dengan kultur  sebagian orang Pekalongan yang santri  dan dekat dengan  budaya arab itu. Meski begitu , di luar Gambus dan Samproh, kesenian jenis lain pun tetap punya tempat untuk jadi tontonan di Pekalongan. Orang Pekalongan bisa nonton wayang.  Orang Pekalongan bisa menerima music Rock  macam Ucok  AKA band tampil  dan jadi tontonan, bisa menerima penampilan musik Pop  KoesPlus yang pernah dua kali manggung di Pekalongan. Antusias yang luar biasa dan menjadi  tontonan dan pesta rakyat  Pekalongan untuk penampilan Rhoma Irama beserta  Sonetanya di Stadion Kraton.  Bahkan satu Group Ketoprak  sebagai budaya jawa mataraman ala Jogjapun bisa tampil  berbulan-bulan di Alun-alun Pekalongan yang tiap malamnya  menampilkan  lakon yang berganti-ganti dan tidak pernah sepi penonton.

Tapi tetaplah bioskop adalah kesetiaan  penghibur yang setiap saat bisa didatangi, menariknya adalah, film-film Hollywood kurang mendapat tempat di hati orang Pekalongan, film-film India menempati Rating pertama pilihan orang Pekalongan, saat saya SMP saya  sungguh tak kenal nama Elizabeth Taylor, Farah Fawcett atau Jack Nicholson, tapi nama-nama seperti  Hemamalini, Amitha bachan dan Shashi Kapoor sungguh saya hapal dan ingat,  itu lah bintang film kelas dunia untuk ukuran orang Pekalongan.

Rating kedua film yang diminati oleh orang Pekalongan adalah Film-film silat mandarin  produksi SB, jauh sebelum era Jacky Chan atau Andy Lau, orang-orang Pekalongan sudah tergila-gila dengan silat ala Wang Yu dan tentu juga Bruce Lee sang legenda itu, (haiyaa…au…au…).

Bagaimana  dengan Film Indonesia ?, Oh…semua jenis film nampaknya punya segmen pasar sendiri dan laku di bioskop Pekalongan, tapi  bintang film sekelas Rano Karno dan Yessy Gusman yang jadi idola kala itu , penggemarnya  tetap kalah dibanding penggemar Film-film Rhoma Irama. Penggemar Film-film Rhoma Irama nampaknya hanya bisa disaingi oleh penggemar film – film Warkop DKI yang selalu diputar saat lebaran tiba.

Di Era 70-80 an , pilihan menonton lebih banyak karena siapa bintang film yang bermain,  bukan karena resensi yang dibaca dari berbagai media seperti saat ini, yang menarik adalah bagaimana pihak pengelola bioskop mempromosikan film ini kepada khalayak. Mereka menggunakan iklan di radio lokal, dan mobil pickup keliling, dimana mobil itu bagian bak belakang dipasangi pajangan gambar film, dan disiapkan pengeras suara  “TOA”, lewat pengeras suara itulah ada sesorang yang mempromosikan berkeliling. Yang menarik adalah sarana mobil keliling ini bisa diganti dengan Becak, ya…becak Pekalongan yang lebar itu.

Waktu saya kecil setiap ada mobil atau becak keliling yang mewartakan film, saya selalu berusaha mendekat,  ikut berlari mengikutii dan melompat-lompat di belakang Mobil atau becak tersebut.

Jangan terlalu berharap menonton dengan tingkat  kenyamanan yang tinggi,  maklumlah sepanjang film diputar,  asap rokok terus mengepul,  dan menyesakkan nafas bercampur dengan berbagai  aroma balsam yang terus digosok-gosokan penonton lainnya di jidat dan keningnya sepanjang film berlangsung. Masih ada penonton bersarung menonton dengan jongkok di kursi dari kayu sambil memakan kacang rebus dan membuang kulitnya sembarangan, dan terus berkomentar sepanjang film diputar. Mereka menonton sambil jongkok lantaran tidak nyaman atas kemungkinan gigitan kepinding (bangsat) yang hidup nyaman disela-sela kursi bioskop.

Interaksi antara penonton dan film saat film diputar pun sangat menarik, ketika sang jagoan tampil , penonton akan sibuk bertepuk tangan bahkan bersuit-suit. Ketika sang Jagoan terlibat adegan berantem dan menghajar para pecundang, penonton menjadi semakin riuh bertepuk tangan, dan terdengar teriakan, “kewok… terus kewok, syoookoooor koe”, “edannah bajingane kuwate  te pok kae si”, luar biasa mereka mengekspresikan  diri sepanjang film diputar tanpa peduli apakah ini mengganggu penonton yang lain atau tidak.

Bisa jadi  menonton menjadi katup pembuka dari kesumpekan hidup sahari-hari warga Pekalongan,  dengan membayar  Rp 750 kelas satu, Limaratus rupiah kelas dua dan  350 rupiah kelas tiga , mereka berhak untuk menumpahkan segala ekspresinya.

Di era 80 an, menonton dalam suasanya keriuhan ini semakin berkurang, bahkan ketika Bioskop Gajahmada mulai dengan konsep tontonan di Balkon dan ber AC penonton sudah dilarang merokok. Dan pengumuman besar terpampang sebelum film diputar “Dilarang merokok, jika masih ada yang merokok film akan dimatikan”. Di Awal Gajahmada berdiri, petugas bioskop sibuk mengambil  rokok penonton yang tetap saja merokok sepanjang film berlangsung. Ternyata,  perubahan itu memang ndak mudah apalagi perubahan perilaku.

Tahukah  apakah hari yang paling banyak penontonnya ?, Malam minggu ?, bukan…, malan Jumat. Ini sungguh khas Pekalongan, karena di era 70 -80 an para buruh pekerja informal ( terutama industri batik dan kain)  justru libur di Hari Jumat. Kamis sore adalah hari yang paling membahagiakan bagi mereka, lantaran itulah waktunya menerima upah kerja, yang dikenal dengan sebutan pocokan.  Dan malamnya mereka ramai menonton di Bioskop.  Seorang rekan pernah bilang, inilah ke egaliteran ala orang Pekalongan, pada hari itu, tidak peduli apakah dia seorang buruh, tidak peduli  apakah dia seorang juragan, mereka nonton bersama,  di bangku yang bersebelahan tanpa ada lagi perbedaan kelas diantara keduanya. Juragan dan buruh sama-sama berhak untuk  "keplok" (bertepuk tangan).

Sejak era 90 an dihantam oleh perilaku monopoli  di system pendistributian film di Indonesia, era kejayaan bioskop di Pekalongan justru tidak berkembang dan pudar secara perlahan. Meski di Era itu hadir lagi satu bioskop Atrium 21 , tapi bioskop – bioskop di luar group tersebut seperti sesak nafas dan menuju sekarat , maklumlah mereka tidak bisa mendapatkan film-film yang layak jual, padahal film adalah darah keberlangsungan hidup bioskop. Runtuhnya bisnis bioskop lama dan munculnya wajah baru dengan angka 21 tidak hanya terjadi di Pekalongan tapi di seluruh Indonesia.

Menjelang jadi pusara banyak bioskop ini berusaha bertahan.  Saat saya balik Pekalongan kala itu (era 90 an saya sudah bekerja di luar Pekalongan), seorang sahabat  saya semasa kecil, mengajak saya menonton di Bioskop Fajar. Ada yang menarik, penontonnya cukup banyak, sebelum pertunjukan dimulai kami disuguhi orkes musik  dangdut dengan pemain lokal secara live, sebagian penonton nampaknya datang sudah tidak lagi untuk menonton filmnya tapi mau melihat orkes dangdutnya.

Ternyata banyak cara dilakukan oleh pengelola bioskop untuk memperpanjang napas mensiasati menjelang kematian, seperti bioskop Fajar dengan orkes Dangdutnya.

Saat ini, tak ada lagi bioskop di Pekalongan  yang bersisa semua tinggal pusara, bioskop mati, budaya menononton bioskop ala Pekalonganpun ikut mati.
 
sumber:http://www.askarlo.org