Kamis, 06 Maret 2014

Kisah Seorang Nenek Mencuri Singkong Karena Kelaparan, dan Hakim Menangis Saat Menjatuhkan Vonis

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan. Namun manajer PT X** ( Y ** grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya. Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya”, katanya sambil memandang nenek itu, Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi , membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin.

“Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorg kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.

” Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa .” Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah…Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT X *** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. 

Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia.

Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.

sumber:http://kisahislami.com

Rabu, 05 Maret 2014

Presiden SBY Bangga Akan Batik Pekalongan

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangkaian roadshow ke sejumlah daerah di wilayah pantura, hari ini (5/2/14) berkesempatan mengunjungi International Batik Center (IBC) di Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Beliau bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah menteri dan rombongan disambut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi.

Dalam agenda tersebut, SBY berkeliling dan melihat-lihat beragam jenis dan motif batik Pekalongan yang dijual di IBC. Beliau nampak antusias dan banyak berdialog, utamanya dengan para pelaku usaha dan perajin batik.
“Batik merupakan warisan budaya bangsa yang memiliki masa depan cerah. Saat ini batik sudah menjadi kebutuhan gaya hidup. Hal ini dapat menjadi peluang pasar baik skala nasional maupun potensi ekspor. Sebagai contoh, negara tetangga Singapura sudah menjadi pasar terbuka untuk produksi batik, karena masyarakatnya menyukai batik. Bisa dibayangkan jika saat ini penduduk Singapura sekitar 50 juta jiwa, bagaimana jika 10 tahun kedepan yang mungkin saja bisa mencapai 150 juta jiwa. Tentu hal ini bisa menjadi pangsa pasar yang besar, dapat berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian masyarakat dan bangsa”, tuturnya.

 Ditambahkan SBY, usaha produksi batik diharapkan dapat terus ditekuni dan dikembangkan agar lebih maju. “Saya titip kepada Bupati dan Gubernur untuk selalu mengawal dan membimbing usaha batik ini agar terus lestari, tetap kreatif dan inovatif serta lebih maju. Apabila ada kesulitan yang dihadapi para perajin, hendaknya dapat dipermudah misalnya saja terkait permodalan. Saya bangga akan kekayaan budaya bangsa, saya bangga akan batik Pekalongan. Saya harapkan semoga batik di Pekalongan kedepan semakin jaya”, imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi menyampaikan saat ini batik menjadi salah satu solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saat ini produsen batik yang handal terbesar dan terbaik ada di wilayah Kabupaten Pekalongan. “Hal ini menjadi motivasi bagi kita untuk membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik. Saya mengajak seluruh elemen baik perajin, pengusaha maupun pemerintah agar terjadi sinergitas yang baik sebagai daya dorong industri dan investasi batik sehingga mempercepat perekonomian daerah”, jelasnya.

Terkait masalah teknis yang berdampak terhadap lingkungan, seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menurut Antono akan terus diusahakan dan diperbaiki. Penggunaan bahan pewarna alami yang ramah lingkungan juga terus disosialisasikan “Hal ini perlu kita sikapi bersama, karena pemda jelas tidak bisa bertindak gegabah seperti menyetop proses produksi karena industri ini memiliki ribuan unit usaha dengan ribuan pekerja. Oleh karena itu, upaya meminimalisir limbah dan dampak yang ditimbulkan terus kami tingkatkan agar perbaikan lingkungan dan kelangsungan usaha dapat sejalan”, ujarnya.

H. Faelasuf selaku Ketua KADIN Kabupaten Pekalongan sekaligus pengusaha batik, menyampaikan penjelasan terkait batik baik sejarah, proses produksi, tenaga kerja yang terlibat didalam industri batik sampai dengan jenis dan motif batik. “Batik telah menjadi pakaian yang berkelas dan terhormat. Para pegawai pemerintahan juga diwajibkan memakai batik. Industri ini merupakan potensi budaya yang unik dan menjadi identitas jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dan kerja sama khususnya dari pemerintah agar batik ini tetap terjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya sehingga dapat mengangkat ekonomi rakyat dan membawa nama daerah dan negara ke tingkat nasional”, ujar Faelasuf.

sumber:http://pekalongankab.go.id

Kedatangan SBY Disambut Antusias Warga Pekalongan

KOTA – Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Selasa, (4/2) disambut antusias ratusan masyarakat Pekalongan. Masyarakat berbondong-bondong menunggu di halaman stasiun sejak siang hari. Sedangkan rombongan Presiden sendiri, baru tiba di Stasiun Besar Pekalongan sekitar pukul 15.30 sore. Tak hanya dihalaman stasiun, warga juga sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut di sepanjang rute jalan yang akan dilalui rombongan istana.
SBY tidak sendirian berkunjung ke pekalongan, Presiden di dampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Bersama rombongan, juga tampak beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, diantaranya yang terpantau adalah Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan masih ada sejumlah menteri lain yang juga turut serta. Sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf A Jufri telah terlebih dulu sampai di pekalongan pada selasa siang.
Antusiasme masyarakat pekalongan juga membuat kondisi lalu lintas di depan stasiun terpsntsu sempat mengalami krodit. Para pengendara yang lewat, terlihat penasaran dengan sosok sang presiden sehingga mereka memperlambat laju kendaraan yang kemudian membuat kondisi lalu litas disekitar menjadi macet.
Arif Rahman (13), siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan bahkan sudah sejak pukul. 13.00 berada di stasiun bersama temannya. Sejak pulang sekolah, dirinya memang sengaja tak langsungsa pulang ke rumah namun memilih mampir ke stasiun untuk melihat dari dekat sosok SBY. “Dari pulang sekolah sudah disini,” aku siswa asal Wiradesa, kabupaten Pekalongan itu.
Selama ini, Arif mengaku belum pernah melihat SBY secara langsung. Dirinya melihat sang Presiden hanya dari layar kaca saja. Untuk itu, momen kedatangan SBY di pekalongan kali ini tak ingin di sia-siakannya untuk bisa melihat SBY secara langsung. “Saya tahu dari spanduk yang dipasang di depan stasiun. Hanya ingin lihat saja bagaimana pak SBY aslinya,” imbuh siswa kelas X tersebut.
Serupa dengan Arif Rahman, kedatangan Presiden di Kota Batik juga tak ingin dilewatkan trisno (56). Dirinya bahkan mengajak serta Cucu nya, Muhammad Zeta SP (5) untuk melihat SBY secara langsung. Trisno bahkan rela meninggalkan rumahnya di Pesindon yang sedang terndam banjir. “Kemarin Banjir, tadi pagi juga masih banjir,” ujarnya.
Usai turun dari kereta, SBY langsung naik ke mobil dengan plat nomor Indonesia 1 bersama Ibu Negara Ani yudhoyono. Rombongan kemudian menuju ke arah barat, informasinya presiden akan terlebih dulu mengunjungi International Batik Center (IBC) dan juga memantau kondisi jalan di pantura.
Kedatangan SBY ke Kota Pekalongan dalam rangka menghadiri peringatan Maulid nabi Muhammad yang digelar Habib Lutfi bin Ali Yahya, Rabu (5/2). kedatangan sang presiden, juga mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan petugas gabungan dari TNI dan Polri yang sudah bersiagadi titik-titik lokasi yang akan dikunjungi SBY maupun disejumlah ruas jalan yang menjadi akses utama (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 05-02-2014)

Italia lirik Batik Untuk Mode

PEKALONGAN – Batik dari Pekalongan tidak bisa diingkari lagi sebagai warisan budaya lokal maupun dunia. Tak heran kalau salah satu akademi mode tertua di Italia, Koefia, tertarik melakukan kolaborasi budaya mode italia. “Kolaborasi ini nantinya akan disebarkan ke Eropa sehingga batik lebih mendunia,” kata Direktur Artistik Academia Koefia Bianca, Lami Cimiotea didampingi brand ambassador Italia, James Edward de rave dan Yenny Lionawati Calvi serta para jurnalis ruang kerja Walikota Pekalongan, selasa (25/2).
 
Diakui Bianca, ketika melihat langsung perajin batik di Kota Pekalongan seperti di Batik Dian Pelangi, ia sangat kagum dengan teknik pembuatan batik yang benar-benar tidak ada di belahan dunia lainnya. “Batik dari Kota Pekalongan akan kami jadikan rujukan di Italia, selanjutnya akan kami sebarkan luaskan ke seantro Eropa, Maka kami membawa desainer kesini nantinya untuk membuat mode dari batik yang bisa diperagakan di Eropa,” ujarnya.
 
Menurutnya, saat ini generasi tua di Itali memang cukup banyak yang memiliki batik, namun yang mereka miliki sebatas jenis batik untuk pantai yang dibeli di Bali dengan motif bunga saja. Kenyataannya batik yang ada di Kota Pekalongan beragam corak, motif dan warna. “Keberadaan batik ini akan kami kenalkan kembali kepada generasi muda di Eropa,” tuturnya.

Fasilitasi
Sementara Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyatakan siap memfasilitasi para desainer Italia. “Kami sangat membuthkan desainer-desainer kelas dunia seperti yang dimiliki Academia Koefia,” katanya. Brand Ambassador Italia, James Edward de Rave mengemukakan nantinya tidak hanya batik saja namun juga kain sarung bisa di batik dengan baik sehingga bisa mengangkat nilau jual sarung itu sendiri. K-28/Ct
 
(SUMBER : WAWASAN, 27-02-2014)

Minggu, 02 Maret 2014

Masjid Agung Kauman Pekalongan

Masjid Agung Kauman Pekalongan adalah sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota Pekalongan. Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan.

Masjid ini sudah berusia 158 tahun. Pembangunan masjid ini diprakarsai Raden Ario Wirio Tumengung Adi Negoro. Ruangan-ruangan di masjid ini, terutama tempat salat utama, banyak dihiasi ornamen asli. Kayu-kayunya masih dari bahan-bahan yang pertama kali digunakan untuk pembangunan masjid. Di bangunan utama ada delapan tiang kayu yang dikombinasikan dengan 22 tiang beton. Atap kayunya juga masih asli menggunakan batang kayu dan tak ada sambungannya. Masjid Agung Al Jami berarsitektur Jawa-Arab. Ini bisa dilihat dari kubahnya yang berbentuk joglo. Sementara arsitek Arab nampak dari serambi masjid. Di depan ruangan masjid ada tiga ruangan. Di tengah tempat iman. Sebelah kanan mimbar tempat khatib memberikan ceramah, dan bagian kiri tadinya khusus tempat bupati saat itu beribadah. Namun kini ruangan tersebut sudah tak diistimewakan lagi. Di sebelah kanan bangunan masjid terdapat menara masjid.

Saat Ramadhan masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba.

Tradisi unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah shalat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah shalat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah shalat tarawih 11 rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menghargai. Sebelum shalat tarawih, kedua golongan itu shalat isya berjamaah dengan satu imam. Shalat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan, sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang. Selanjutnya mereka melaksanakan shalat witir tiga rakaat.Usai shalat witir, jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan shalat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk shalat witir. Tradisi itu sudah berjalan sejak dulu

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Kauman_Pekalongan